Kami menggunakan cookies demi memberikan layanan terbaik di website Telkomsel Orbit Selengkapnya tentang kebijakan cookies /assets/images/icon-arrow-right-light.svg
Memahami Apa itu Content Plan dan Cara Membuatnya

Memahami Apa itu Content Plan dan Cara Membuatnya

Industri digital marketing tidak akan lepas dari sebuah perencanaan konten. Pasalnya, dengan content plan, kita dapat menyusun dan mengonsep secara rinci konten seperti apa yang akan dibuat.

Mulai dari kapan sebuah konten akan dirilis, melalui platform apa saja perilisannya, hingga tujuan akhir dari konten tersebut. Tanpa perencanaan ini, konten tidak akan dapat dibuat dengan rapi dan bisa saja tidak mencapai tujuan akhirnya.

Oleh sebab itu, penting bagi kamu yang bekerja di bidang pemasaran digital untuk memahami lebih lanjut tentang hal ini. Simak artikel kami sampai tuntas ya!

Apa yang Dimaksud dengan Content Plan?

Jadi, apa itu content plan? Singkatnya, content plan adalah sebuah perencanaan pengembangan konten yang dibuat agar tujuan akhir dari sebuah strategi pemasaran bisa tercapai.

Content plan sendiri pada dasaranya merupakan bagian dari content strategy. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

Content plan umumnya fokus pada jadwal perencanaan dan publikasi konten. Sedangkan content strategy dibuat untuk mengetahui strategi yang harus digunakan agar mencapai KPI pemasaran yang dituju.

Jadi, bisa dikatakan bahwa content strategy adalah landasan untuk membuat content plan. Keduanya dapat memberi manfaat yang lebih optimal ketika antara satu dengan yang lainnya saling berkisinambungan.

Cara Membuat Content Plan

Setelah mengetahui perbedaan content plan dengan content strategy, kamu juga perlu tahu bagaimana cara membuat sebuah content plan. 

Berikut beberapa tips yang dapat kamu ikuti agar perencanaan konten kamu bisa lebih optimal lagi:

  • Persiapkan Tools Pendukung

Dalam membuat perencanaan konten, tentunya ada beberapa tools yang harus disiapkan. Selain komputer tak jarang juga sebuah tim atau individu memerlukan tools lain.

Misalnya, Google Drive atau Dropbox. Selain dapat menyimpan file content plan yang sudah dibuat, layanan penyimpanan awan tersebut juga memungkinkan pengguna untuk berkolaborasi.

Selain itu, ada juga Trello, Asana, sampai dengan Jira yang juga dapat dimanfaatkan untuk berkolaborasi dalam membuat dan menjalankan perencanaan konten.

Nah, meski memudahkan penggunanya, berbagai tools tersebut membutuhkan koneksi internet yang stabil agar bisa digunakan dengan optimal. Oleh karena itu, pastikan agar kamu menggunakan modem dari Telkomsel Orbit.

Dengan modem Orbit, kamu bisa mengakses internet tanpa cemas. Selain cepat, koneksi internet yang kamu dapat dijamin stabil berkat dukungan jaringan Telkomsel yang luas.

Bagi kamu yang memiliki mobilitas tinggi, modem Orbit MiFi N2 adalah modem yang cocok untukmu. Ukurannya yang mini dan ringkas, membuatnya mudah untuk dapat kamu bawa ke mana saja. 

Orbit MiFi N2 adalah modem nirkabel 4G mini dengan dimensi 101 x 64 x 14.7mm. Selain itu, modem ini juga sudah dilengkapi teknologi WiFi 2.4 Ghz dengan tingkat kecepatan rata-rata bisa mencapai 15 Mbps.

Hal ini, tentu akan sangat memudahkan pekerjaan kamu untuk membuat, menyimpan hingga membagikan content plan dari lokasi mana saja.

Selain itu, ada juga Orbit Star Z1. Modem ini cocok untuk kamu yang memang sering melakukan pekerjaan dari rumah. 

Orbit Star Z1 memiliki tingkat kecepatan rata-rata hingga 15 Mbps. Ini berkat teknologi WiFi 2.4 Ghz dan 2x2 MIMO LTE yang dimiliki oleh modem. 

Meski tak sekecil MiFi, Orbit Star Z1 masih pas untuk ukuran modem rumahan. Desainnya yang minimalis juga membuatnya cocok bersandingan dengan dekorasi rumah lainnya.

Dengan Orbit Star Z1, proses membuat, menyimpan, hingga membagikan content plan dari rumah bisa jadi lebih nyaman dan tak terkendala.

  • Buat Content Strategy yang Terukur

Langkah pertama adalah membuat strategi konten dulu. Di sini, kamu harus mengetahui tujuan dan memahami siapa target audience yang akan kamu capai. 

Tujuan perencanan kamu harus SMART. Ini adalah akronim untuk Specific (Spesifik), Measurable (Terukur), Actionable (Dapat ditindaklanjuti), Relevant (Relevan), dan Time-bound Dibatasi waktu).

Memahami audience berarti melakukan riset. Kamu perlu tahu mulai dari demografi, minat mereka, saluran yang mereka pakai, sampai preferensi format media favorit.

  • Buat Kategori

Setiap brand pasti memiliki tujuan dan fokus yang berbeda. Oleh karena itu, kamu juga perlu membuat dan menentukan kategori konten dengan jelas.

Dengan begitu, setiap konten yang dibuat akan tetap berada di koridor atau pilarnya masing-masing. Sehingga, konten dan image brand masih akan tetap relevan.

Sebagai contoh, brand yang fokus di bidang teknologi bisa membuat kategori kontennya menjadi review, interview ahli, tips, dan lain sebagainya.

  • Gunakan kalender editorial

Langkah berikutnya adalah membuat kalender editorial. Di sini, kamu dapat menyusun semua data lengkap konten yang dibutuhkan secara rapi. 

Spreadsheet sangat direkomendasikan untuk membuat kalender editorial, baik itu Ms. Excel maupun Google Sheet. Setiap kolomnya dapat dibagi berdasarkan kategori, deadline, status pekerjaan, hingga tanggal dan waktu konten tersebut rilis. 

  • Riset konten yang sesuai dengan brand

Proses pembuatan kontennya sendiri juga tidak kalah penting. Kamu perlu melakukan riset agar konten yang dirilis nantinya sesuai dan tepat sasaran.

Riset dapat dimulai dari keywords, topik yang sedang menjadi trend, dan riset target pasar brand kamu. Riset juga dapat berdampak pada isi dan content plan itu sendiri. 

Jika berdasarkan riset target pasrmumu didominasi oleh anak muda, konten yang kamu buat juga harus lebih interaktif. Misalnya, menggunakan banyak visual dan menggunakan platform yang cocok, seperti Instagram atau TikTok.

Baca Juga: Tips Menjadi Beauty Vlogger Profesional

Contoh Content Plan Template

Sebenarnya, tidak ada solusi universal dalam hal perencanaan konten. Setiap perusahaan, tim, atau individu bisa membuat rencanya sendiri sesuai dengan kebutuhan mereka.

Sebagai contoh, perencanaan konten untuk media sosial akan berbeda dengan blog. Namun, pada setiap konten yang kamu buat, ada beberapa elemen yang harus hadir.

Elemen tersebut adalah:

  • Judul Konten

  • Format (30s video, artikel, dll)

  • Waktu dan tanggal content tersebut rilis

  • Status pengerjaan (On progress, In Review, Approve)

Keempat poin di atas adalah hal yang umum ada pada sebuah content plan. Biasanya, cukup dengan menyusun keempat elemen tersebut, kamu sudah bisa membuat sebuah content plan template.

Namun, kamu untuk mempermudah perencanaan konten yang kamu buat, kami sudah merangkum beberapa contohnya. Dengan begitu, kamu bisa menyesuaikan koten yang akan kamu publikasi berdasarkan kebutuhanmu lebih mudah.

Berikut ini beberapa contoh content plan template yang dapat kamu pilih sesuai dengan kebutuhanmu:

Baca Juga: Cara Bikin Video Unik di Media Sosial

1. Contoh content plan template untuk Social Media

Contoh content plan template untuk Social Media

Contoh Content Plan untuk Social Media (smartsheet.com)

Content plan untuk social media biasanya memiliki:

  • Judul atau tema konten; Cara membuat Blog, Foto liburan, Produk Orbit baru.

  • Category atau format dalam bentuk artikel, infographic, video.

  • Target market sudah dalam tahap apa; Awareness, Consideration, Decision.

  • Informasi tambahan; hashtag, referensi, dan keterangan lainnya.

  • Tanggal dan waktu content rilis

  • Status pengerjaan; In Progress - Approve

2. Contoh content plan template untuk blog

Contoh Content Plan untuk Blog (smartsheet.com)

Pada content plan untuk blog biasnya memiliki:

  • Judul konten seperti Pengertian Modem dan manfaatnya, dan lainnya.

  • Kategori atau topik; Edukasi, Trending, Teknologi, dan lainnya.

  • Target market; Untuk pengusaha, murid, mahasiswa, pegawai, dan lainnya.

  • Target market sudah dalam tahap apa; Awareness, Consideration, Decision.

  • Nama penulis yang akan membuat content tersebut.

  • Tanggal dan waktu rilis

  • Status pengerjaan; In Progress - Approve

Membuat content plan menjadi lebih mudah jika kamu sudah mengetahui tujuan membuat konten dan memahami target market kamu. Di samping itu, kamu juga bisa menggunakan template seperti contoh di atas untuk menghemat waktu. 

Tools yang mendukung pembuatan konten pun sudah ada banyak. Ada Microsoft Excel dan Google Sheets untuk menyusun konten plan. 

Lalu, ada Google Trends dan Google Analytics yang bisa membantu kamu untuk melakukan riset konten yang sedang trending hingga target audience. Selain itu, ada juga Asana, Trello, hingga Jira untuk mempermudah kolaborasi antar tim.

Agar kolaborasi membuat kontenmu menjadi lebih mudah, pastikan juga untuk selalu menggunakan modem dari Telkomsel Orbit. Dengan Orbit, koneksimu ke internet dijamin nyaman dan stabil.

Modem Orbit bisa kamu beli melalui website myorbit.id, GraPARI terdekat, atau Telkomsel official online store yang tersebar di beberapa e-commerce.

  • 2589